PERBEDAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI SEBELUM DAN SESUDAH DI BERIKAN TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DI PANTI WERDA PENGAYOMAN PELKRIS KOTA SEMARANG

Mike Yevie Nafilasari

Abstract


Lansia merupakan usia yang berisiko tinggi terhadap penyakit-penyakit degeneratif , seperti hipertensi. Pada tahun 2008 prevalensi hipertensi sebesar 3,30 % artinya setiap 100 orang terdapat 3 orang penderita hipertensi. Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan melakukan terapi musik. Sedangkan terapi musik adalah untuk membantu mengekspresikan perasaan, membantu rehabilitas fisik, memberi pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan emosi. Sedangakan efek fisiologis dapat mengakibatkan energi otot meningkat atau menurun. Timbulnya efek pada nadi menjadi teratur, tekanan darah stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi sebelum dan sesudah diberikan terapi musik intrumental di Panti Werda Pengayoman “PELKRIS” Semarang. Desain penelitian ini adalah pra eksperimen dengan rancangan one group pre-post test. Jumlah sampel 30 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik sebesar 2,30 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 12,2 mmHg dengan nilai p < 0,05, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian terapi musik instrumental selama 7 hari berturut-turut. Rekomendasi dari hasil penelitian ini, diharapkan pelayanan keperawatan dapat mengaplikasikan terapi musik secara teratur pada lansia yang menderita hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.


Kata Kunci: Terapi Musik, Penurunan Tekanan Darah, Lansia.


Full Text: DOWNLOAD PDF