ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BBLR DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2013
Abstract
Tingginya angka kematian bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 34/1000 kelahiran hidup pada tahun 2010 banyak disebabkan oleh bayi lahir dengan BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian BBLR di RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif dengan jumlah populasi pada tiga bulan terakhir tahun 2012 sebesar 53 bayi BBLR. Penelitian ini menggunakan responden berjumlah 24 ibu dengan bayi BBLR pada tahun 2013 yang ditarik menggunakan teknik total sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang melahirkan bayi BBLR memiliki status gizi baik sebesar 62.5%, status ekonomi rendah sebesar 70.8%, umur ibu pada usia reproduksi ideal sebesar 83.3%, dan paritas ibu multipara sebesar 62.5%. Berdasarkan kesimpulan tersebut disarankan ibu hamil harus memperhatikan kecukupan gizi dengan banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti makanan yang banyak mengandung asam folat, kalsium dan protein. Bagi semua petugas kesehatan yang melaksanakan program ANC untuk memperhatikan status ekonomi sebagai tolak ukur status gizi ibu selama kehamilan dengan cara screening atau dengan pemeriksaan antopometri, dan mempertimbangkan umur ibu pada saat kehamilan karena umur ibu dapat mempengaruhi fungsi dari organ reproduksi. Selain itu bagi petugas ANC harus memperhatikan jumlah paritas ibu dengan memberikan penkes kepada ibu dengan paritas yang tinggi agar teratur dalam memeriksakan kandungannya dan banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi agar janin mendapatkan nutrisi yang adekuat.
Kata kunci : BBLR, status gizi, status ekonomi, umur, paritas