PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ASERTIF TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN
Abstract
Angka kejadian kasus gangguan jiwa menurut WHO (2009) memperkirakan 450 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan data survei yang diperoleh dari Rumah Sakit Dr Amino Gondo Hutomo klien yang dirawat di ruang psikiatri 90% terdiagnosa skizofrenia dan berdasarkan alasan masuk rumah sakit klien dengan perilaku kekerasan sebanyak 55%. Asertif adalah tindakan mengemukakan pendapat/ekspresi tidak senang/tidak setuju tanpa menyakiti lawan bicara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok asertif terhadap perubahan perilaku pada pasien perilaku kekerasan. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan menggunakan pendekatan one group pre test and post test design. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 71 responden dengan teknik simple random sampling. Pada karakteristik responden jenis kelamin laki-laki sebanyak 41 (57,7%), dan perempuan sebanyak 30 (42,3%), sedangkan usia terbanyak pada usia 21-35 tahun 34 (47,9%). Perilaku sebelum dilakukan terapi aktifitas kelmpok asertif paling banyak masuk kategori buruk sebanyak 51 (71,8%) dan baik 20 (28,2%) sedangkan perilaku kekerasan setelah terapi aktifitas kelompok asertif paling banyak masuk kategori baik sebanyak 50 (70,4) dan buruk 21 (29,6%). Perilaku pasien yang mendapatkan terapi dapat mengontrol kemarahannya dibandingkan yang tidak mendapatkan terapi asertif. Hasil uji wilcoxon menunjukan ada pengaruh yang signifikan antara terapi aktivitas kelompok asertif terhadap perubahan perilaku pada pasien perilaku kekerasan Terlihat dari nilai p value sebesar 0,000 (p< 0,05), perubahan perilaku dari buruk ke baik tampak pada hasil penurunan sebelum mendapat terapi dan setelah mendapat terapi.
Kata Kunci : TAK Asertif, perilaku kekerasan, perubahan perilaku