Pengaruh Terapi Bermain Menggunting Terhadap Peningkatan Motorik Halus Pada Anak Autisme Usia 11 – 15 Tahun di Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang
Abstract
Autis adalah gangguan perkembangan yang terjadi dalam bidang interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Perkembangan motorik halus anak autis dilakukan melalui olah tangan dengan menggunakan alat atau media kreatif seperti kuas, pensil, kertas, gunting, tanah liat, plastisin, busa, dan lain-lain. Salah satu cara untuk meningkatkan motorik halus pada anak autisme adalah dengan terapi bermain menggunting. Menggunting adalah salah satu aktivitas atau kegiatan memotong yang melibatkan dan membutuhkan koordinasi antara mata, tangan, dan konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain menggunting terhadap peningkatan motorik halus pada anak autis usia 11-15 tahun di Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang. Desain penelitian ini menggunakan quasy eksperiment dengan menggunakan pendekatan pre test and post test design dengan jumlah sampel sebanyak 30 respoonden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh terapi bermain menggunting terhadap perkembangan motorik halus pada anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang dengan p value 0,000. Hasil penelitian ini merekomendasikan bagi institusi Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang agar terapi bermain menggunting dapat dijadikan salah satu terapi bagi anak autis usia 11-15 tahun untuk meningkatkan motorik halus.
Kata Kunci : Autis, motorik halus, terapi bermain menggunting.