PERBEDAAN EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK DAN TERAPI IMAJINASI TERBIMBING TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASCA BEDAH MAYOR ABDOMEN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Mega Fajar Gilar, Yunie Armiyati, Syamsul Arif

Abstract


Nyeri setelah pembedahan merupakan hal yang fisiologis, tetapi hal ini merupakan salah satu keluhan yang paling ditakuti oleh pasien setelah pembedahan. Nyeri pasca bedah mayor abdomen harus diatasi perawat dengan metode non farmakologi misalnya terapi musik klasik dan terapi imajinasi terbimbing. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa perbedaan efekifitas terapi musik klasik dan terapi imajinasi terbimbing terhadap penurunan intensitas nyeri pasca bedah mayor abdomen di RSUD Tugurejo Semarang. Rancangan penelitian menggunakan two group pre-post test design dengan jumlah sampel sebanyak 32 responden dengan tehnik pusposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan penurunan intensitas nyeri responden pada kelompok terapi musik klasik sebanyak 41,73 %, sedangkan penurunan intensitas nyeri pada kelompok terapi imajinasi terbimbing sebanyak 25,17%. Hasil uji independent t test menunjukkan p value 0,015 (<0,05) artinya ada perbedaan efektifitas terapi musik klasik dan terapi imajinasi terbimbing terhadap penurunan intensitas nyeri pasca bedah mayor abdomen di RSUD Tugurejo Semarang. Hasil penelitian ini merekomendasikan terapi musik klasik dan terapi imajinasi terbimbing dapat dijadikan tindakan mandiri keperawatan non farmakologis yang dilakukan perawat untuk menurunkan nyeri pasca bedah mayor abdomen.

Kata kunci       : bedah mayor abdomen, nyeri, musik klasik, imajinasi terbimbing


Full Text: PDF