PENGARUH METODE LATIHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEMANDIRIAN MENGGOSOK GIGI ANAK RETARDASI MENTAL USIA SEKOLAH
Abstract
Retardasi mental merupakan gangguan ketidakmampuan beradaptasi dan tingkat kemandirian yang kurang pada seorang individu. Pendidikan khusus untuk anak retardasi mental dikenal dengan bina diri. Merawat diri merupakan salah satu pendidikan yang harus dikuasai oleh anak, namun masih banyak anak retardasi mental yang kurang mandiri dalam menggosok gigi. Kemandirian menggosok gigi anak retardasi mental dapat ditingatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan pembelajaran latihan menggosok gigi. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode latihan menggosok gigi dengan kemandirian menggosok gigi anak retardasi mental usia sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu, dengan pendekatan one group preterst posttest. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, didapatkan jumlah anak yang menjadi responden sebanyak 32 anak. Berdasarkan karakteristik responden, didapatkan hasil sebanyak 18 anak (56,2%) laki-laki mendominasi penelitian ini. Hasil penilaian kemandirian anak sebelum dilakukan latihan menunjukan dari 32 anak yang mengikuti penelitian ini 15 anak (46,9%) tidak mandiri dalam menggosok gigi. Setelah dilakukan latihan menggosok gigi sebanyak 4 kali dalam 2 minggu, anak yang mandiri dalam menggosok gigi menjadi 23 anak (71,9%). Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan hasil p value=0.000, maka ada pengaruh metode latihan menggosok gigi dengan kemandirian menggosok gigi anak retardasi mental usia sekolah.
Kata kunci:Anak retardasi mental, Kemandirian menggosok gigi, Metode Latihan