EFEKTIVITAS SEFT DAN MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCABEDAH DENGAN GENERAL ANESTESIDI RS PANTI WILASA CITARUMSEMARANG
Abstract
Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunkan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dan selanjutnya bisa menyebabkan reaksi fisiologis maupun psikologis. Nyeri setelah pembedahan merupakan hal yang fisiologis, akan tetapi sensasi nyeri ini akan semakin meningkat seiring dengan berkurangnya pengaruh anestesi. SEFT adalah teknik terapi yang menggabungkan sistem energi tubuh dan terapi spiritual. Mobilisasi dini merupakan serangkaian dari latihan gerak sendi, gaya berjalan, toleransi aktivitas sesuai kemampuan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas nyeri, efektivitas terapi SEFT, efektivitas mobilisasi dini, serta perbedaan terapi SEFT dan mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri pasca bedah. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Experiment Design. Banyaknya responden dalam penelitian ini sebanyak 32 responden dengan 16 responden untuk setiap perlakuan. Berdasarakan analisis intensitas nyeri sebelum intervensi terapi SEFT dan mobilisasi dini pada 32 responden adalah nyeri sedang, setelah dilakukan intervensi terapi SEFT intesitas nyeri pada 11 (68,8%) responden adalah nyeri ringan, sisanya 5 (31,2%) responden nyeri sedang, pada mobilisasi dini 10 (62,5%) responden mengalami nyeri sedang sisanya 6 (37,5%) responden mengalami nyeri ringan. Hasil uji Wilcoxon pada pengaruh terapi SEFT terhadap intesitas nyeri menunjukkan p=0,001, pengaruh mobilisasi dini terhadap intesitas nyeri menunjukkan p= 0,000. Hasil independent t-test pada perbedaan pengaruh pemberian terapi SEFT dan mobilisasi dini terhadap penurunan intensitas nyeri didapatkan hasil nilai p=0,004 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pemberian terapi SEFT dan mobilisasi dini pasien pasca bedah dengan general anestesi di RS Panti Wilasa Citarum. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah sebagai salah satu alternative untuk penanganan nyeri non farmakologi.