PERBEDAAN POSISI TRIPOD DAN POSISI SEMI FOWLER TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN ASMA DI RS PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA
Abstract
Akhir-akhir ini banyak faktor yang menyebabkan masalah kesehatan di masyarakat termasuk masalah kesehatan yang berhubungan dengan paru-paru (respirasi). Salah satu penyakit yang menyerang sistem respirasi ini adalah asma. Asma merupakan penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible di mana trakhea dan bronkhi berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. Asma dimanifestasikan dengan penyempitan jalan nafas, yang mengakibatkan dispnea, batuk, dan mengi. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan, angka prevalensi asma di Indonesia mencapai 4,5%, dengan kejadian tertinggi di provinsi Jawa Tengah sebanyak 7,8% diikuti Nusa Tenggara Timur 7,3% dan DI Yogyakarta sebanyak 6,9% . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan posisi tripod dan posisi semifowler terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien asma di rumah sakit dr. Ario Wirawan Salatiga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode rancangan eksperimen semu (Quasi Eksperiment) yaitu dengan menggunakan rancangan separate sampel pretest posttest. Dari hasil uji normalitas pada kedua perlakuan dinyatakan berdistribusi normal dengan p_value > 0,05. Selanjutnya dilakukan uji t-test dependent dan didapatkan hasil p-value 0,000 pada kedua kelompok intervensi. Ini artinya terdapat peningkatan saturasi oksigen pada pasien asma setelah pemberian posisi tripod maupun semifowler.