HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT SAAT FASE ORIENTASI DENGAN KESIAPAN PASIEN MENJALANI HEMODIALISA DI RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG
Abstract
Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang paling banyak dipilih oleh penderita gagal ginjal. Hemodialisa memiliki beberapa efek samping. Adanya efek samping yang cukup banyak dari hemodialisa membutuhkan kesiapan fisik dan mental dari pasien. Kesiapan pasien dapat ditingkatkan dengan adanya hubungan yang baik antara perawat-klien. Hubungan yang baik antara perawat-klien dapat dilakukan dengan komunikasi terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat saat fase orientasi dengan kesiapan pasien menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Desain penelitian ini adalah study cross sectional. Jumlah sampel 25 pasien di ruang Hemodialisa dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi terapeutik perawat pada pasien di ruang hemodialisa RS Panti Wilasa Citarum Semarang sebagian besar tergolong baik yaitu sebesar 21 (84%). Tingkat kesiapan pasien yang ada di ruang hemodialisa RS Panti Wilasa Citarum Semarang sebagian besar kesiapan pasien adalah siap yaitu sebesar 21 (84%). Tidak ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kesiapan pasien menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa RS Panti Wilasa Citarum Semarang dengan p value=0,610. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah perlu di selenggarakan pelatihan atau sosialisasi tentang komunikasi terapeutik terutama pada saat mempersiapkan pasien menjalani hemodialisa termasuk di dalamnya tentang apa saja informasi yang harus di berikan kepada pasien.