PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA DENGAN DIMENSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA WENING WARDOYO UNGARAN

Abdul Wakhid, Elis Hartati, Mamat Supriyono

Abstract


Setiap lansia akan mengalami penurunan fungsi kognitif, namun penurunan fungsi kognitif tersebut dapat dihambat. Upaya meningkatkan fungsi kognitif yaitu dengan melakukan latihan olahraga yang berhubungan dengan fungsi otak. Senam otak (Brain Gym) dapat meningkatkan aktivitas otak melalui gerakan-gerakan sederhana yang dirancang untuk merangsang kerja dan fungsi otak secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak (Brain Gym) terhadap fungsi kognitif lansia dengan dimensia di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran. Rancangan penelitian ini menggunakan quasy experimental dengan desain penelitian pre-test and post-test. Jumlah populasi pada penelitian ini berjumlah 95 orang. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Keseluruhan sampel dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 32 orang. Untuk membandingkan fungsi kognitif lansia dengan dimensia sebelum dan sesudah dilakukan senam otak (Brain Gym) menggunakan Short Portable Mental Status Quesionnaire (SPMSQ) dan dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengikuti senam otak (Brain Gym) mengalami peningkatan fungsi kognitif yang signifikan dengan p value: 0,0001. Rata-rata fungsi kognitif lansia dengan dimensia sebelum senam otak (Brain Gym) adalah 5,41, sedangkan rata-rata untuk fungsi kognitif lansia dengan dimensia setelah senam otak (Brain Gym) adalah 2,06. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu: ada pengaruh senam otak (Brain Gym) terhadap fungsi kognitif lansia dengan dimensia. berdasarkan penelitian ini peneliti menyarankan agar senam otak dapat menjadi bagian dari program terapi di panti serta menjadi acuan untuk dilakukan penelitian yang lain.


Full Text: PDF