EFEKTIVITAS TERAPI MENGGAMBAR BERKELOMPOK PADA PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK CEREBRAL PALSY DI YPAC SEMARANG
Abstract
Prevalensi manusia dengan disabilitas urutan pertama adalah tunadaksa (cacat fisik) sebanyak 33,74% dari 3.342.303 jiwa total populasi orang dengan disabilitas di Indonesia. Jumlah orang dengan disabilitas berdasarkan gangguan penggunaan lengan dan jari di Indonesia yaitu sebanyak 119.529 jiwa. Jumlah orang dengan disabilitas di Indonesia berdasarkan kelompok umur 0-4 tahun sebanyak 17.512 jiwa, umur 5-9 tahun sebanyak 54.474 jiwa dan 10-14 tahun sebanyak 73.231 jiwa. Permasalahan yang dialami oleh anak tunadaksa adalah kesulitan aktivitas motorik (hiperaktif, hipoaktif, gangguan koordinasi motorik). Upaya untuk meningkatkan perkembangan motorik halus salah satunya adalah terapi menggambar berkelompok. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas terapi menggambar pada perkembangan motorik halus anak cerebral palsy di YPAC Semarang. Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan desain penelitian pre-test dan post-test. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 36 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Marginal Homogenity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi menggambar berkelompok ini terbukti efektif untuk meningkatkan perkembangan motorik halus pada ekstremitas atas anak cerebral palsy dengan p value 0.002. Berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan terapi menggambar berkelompok adalah kategori motorik halus sangat kurang sebanyak 9 anak (25%), kategori kurang ada 12 anak (33.3%), kategori cukup ada 14 anak (38.9%), kategori baik ada 1 anak (2.8%) dan tidak ada anak yang dikategorikan sangat baik dan hasil penelitian setelah diberikan terapi menggambar berkelompok adalah kategori motorik halus sangat kurang sebanyak 3 anak (8.3%), kategori kurang ada 15 anak (41.7%), kategori cukup ada 17 anak (47.2%), kategori baik ada 1 anak (2.8%) dan tidak ada anak yang dikategorikan sangat baik. Saran melalui hasil penelitian ini adalah agar para orangtua, keluarga serta guru terus memberikan terapi menggambar berkelompok ini pada setiap anak cerebral palsy yang berguna bagi peningkatan motorik halus anak tunadaksa.