PENGARUH PEMBERIAN CAIRAN KUMUR SIRIH TERHADAP PH SALIVA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Febri Ariyani, Mugi Hartoyo, MN, Wulandari M

Abstract


Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal.Gagal ginjal kronik menyebabkan hilangnya fungsi tubulus, sehingga ekskresi urine sangat encer yang menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini menyebabkan osmolalitas meningkat, dan akan berakibat pada penurunan sekresi saliva yang dapat menurunkan saliva. .Jika pH saliva di rongga mulut dalam keadaan asam maka akan menjadi tempat bakteri berkembang biakseperti Streptococcus mutans,Lactobacillus, dan Candida meningkat. Salah satu bahan yang dapat menjaga pH saliva adalah daun sirih.Kandungan Piper betle dalam daun sirih bersifat antiseptik, antioksidan serta fungisida.Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cairan kumur sirih terhadap pH saliva pada pasien penyakit ginjal kronik di RSUD Tugurejo Semarang.Desain penelitian yang digunakan one group pre-post test.Sampel yang diambil sebanyak 31 responden dengan mengukur pH saliva sebelum dan sesudah intervensi. Hasil uji statistik dengan Wilcoxon didapatkan bahwa ada pengaruh pemberian cairan kumur sirih terhadap pH saliva pada pasien penyakit ginjal kronik di RSUD Tugurejo Semarang(p=0,000).. Rekomendasi hasil penelitian ini agar perawat menerapkan pemberian cairan kumur sirih untuk mencegah Xerostomia pada pasien gagal ginjal kronik.

Full Text: PDF