PENGARUH ROM PASIF TERHADAP PERUBAHAN SUDUT SENDI SIKU PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL

Randitya Wisnu Prasadhana, Mugi Hartoyo, Wulandari M.

Abstract


Stroke adalah sindrom klinis yang timbulnya mendadak, progresif cepat, serta berupa deficit neurologis local dan global yang berlangsung 4 jam atau lebih. Penderita stroke yang mengalami paralisis dan tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dapat menimbulkan komplikasi, seperti gangguan keseimbangan, kontraktur, dan lumpuh permanen. Latihan fisik salah satunya latihan pergerakan sendi (Range of Motion) mempunyai beberapa tujuan yaitu mempertahankan atau meningkatkan kekuatan otot dan kelenturan otot serta mencegah kontaktur pada persendian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROM pasif terhadap perubahan sudut sendi siku pada pasien stroke non hemoragik di RSUD dr. H. Soewondo Kendal. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan menggunakan jenis penelitian pre test-post test desain, jumlah sampel 22 responden dengan teknik kuota sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur sendi adalah goniometer. Teknik pengumpulan data menggunakkan lembar observasi. Subyek dalam penelitian ini adalah pasien stroke non hemoragik yang mengalami hemiplegi ekstremitas atas. Berdasarkan hasil penelitian setelah diberikan ROM pasif, responden yang mengalami perubahan sudut siku sebanyak 19 responden (86,4%) dan yang tidak mengalami perubahan adalah 3 responden (13,6%). Hasil uji Wilcoxon diperoleh p value sebesar 0,000 (p value < 0,05), yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang sangat signifikan pemberian Range of Motion (ROM) pasif terhadap perubahan sudut siku pada pasien stroke non hemoragik di RSUD dr. H. Soewondo Kendal. Rekomendasi dari hasil penelitian ini bahwa ROM pasif dapat diterapkan untuk mengatasi masalah kontraktur sendi pada pasien stroke.

Full Text: PDF