EFEKTIVITAS PIJAT MARMET DENGAN PIJAT WOOLWICH TERHADAP KECUKUPAN ASI BAYI PADA IBU POST PARTUM DI BPM HJ. NAWANGSIH SEMARANG

Wahyu Nuraningsih, Machmudah -, Sayono -

Abstract


Persentase ibu menyusui 42% dari ibu post partum. Sebanyak 44% yang berhasil laktasi pada jam 1 pertama setelah lahir, dan 62% pada hari pertama setelah lahir, serta 50,8% dalam 1 bulan pertama. Laktasi dini atau pemberian ASI awal pada jam pertama setelah lahir akan merangsang terjadinya peningkatan prolaktin dalam darah dan mencapai puncak pada 45 menit pertama. Jenis penelitian Quasi Experiment dengan desain menggunakan post test with control group design. Populasi pada penelitian ini adalah ibu post partum di BPM Hj. Nawangsih Semarang sebanyak 32 ibu. Jumlah sampel yang akan digunakan pada masing-masing kelompok sebanyak 16 responden. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Kecukupan ASI setelah pijat Marmet sebagian besar adalah banyak yaitu 15 responden (93,8%) dan sedikit yaitu 1 responden (6,3%). Kecukupan ASI setelah pijat Woolwich sebagian besar adalah banyak yaitu 10 responden (62,5%) dan sedikit yaitu 6 responden (37,5%). Ada perbedaan pijat Marmet dan pijat Woolwich terhadap kecukupan ASI pada ibu post partum di BPM Hj. Nawangsih Semarang (P value = 0,035). Pihak BPM diharapkan dapat menggunakan intervensi kombinasi pijat marmet dan pijat woolwich sebagai bentuk intervensi yang dapat meningkatkan kecukupan ASI. Pihak BPM diharapkan tetap menerapkan sistem rawat gabung serta membuka kelas prenatal khususnya tentang menyusui.

Full Text: PDF