PENGARUH LATIHAN ACTIVE LOWER RANGE OF MOTION TERHADAP SENSITIVITAS SENTUH KAKI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU SEMARANG

Sisilia Niken Pristiani, Mugi Hartoyo, Ulfa Nurullita

Abstract


Diabetes mellitus (DM) di dunia menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian. Tahun 2013 terdapat 382 juta orang hidup dengan diabetes mellitus, diperkirakan dari 382 juta orang tersebut, 175 juta orang di antaranya belum terdiagnosis. DM yang belum terdiagnosis dapat berkembang progresif menjadi komplikasi. Masalah yang sering terjadi pada penderita DM adalah gangguan saraf pada kaki dan tungkai yang menyebabkan kaki tidak merasakan panas, nyeri, parestesia atau kesemutan.  Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan saraf pada kaki dengan melakukan latihan active lower range of motion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan active lower range of motion terhadap sensitivitas sentuh kaki pada penderita DM tipe 2 di Puskesmas Kedungmundu Semarang. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain penelitian pre-test post-test with control design. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 44 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil karakteristik responden didapatkan bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan (81,8%), rentang usia 45-60 tahun (81,8%) dan rata-rata lama menderita DM adalah 34,66 bulan. Hasil penelitian dengan uji Mann Whitney didapatkan p-value 0,014 maka dapat disimpulkan bahwa latihan active lower range of motion berpengaruh terhadap sensitivitas sentuh kaki pada penderita DM tipe 2. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat dapat mengaplikasikan dalam praktek keperawatan untuk meningkatkan sensitivitas kaki pada pasien DM tipe 2.


Full Text: PDF