PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK AUTIS BERDASARKAN KATEGORI ANAK AUTIS, USIA, DAN JENIS KELAMIN (STUDI OBSERVASI PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI SEMARANG)
Abstract
Yayasan Autis Indonesia menyatakan adanya peningkatan prevalensi autis, dimana sepuluh tahun yang lalu jumlah anak autis di Indonesia diperkirakan 1 : 5000 anak, sekarang meningkat menjadi 1 : 500 anak. Masalah yang sering terjadi pada anak autis adalah gangguan perkembangan motorik halus. Upaya untuk mencegah peningkatan anak autis dapat dilakukan dengan mengobservasi perkembangan motorik halus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perkembangan motorik halus anak autis berdasarkan kategori autis, usia dan jenis kelamin (studi observasi pada siswa Sekolah Luar Biasa (SLB)). Rancangan penelitian ini menggunakan cross sectional dengan desain observasional analitik. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 responden dengan teknik sampling menggunakan total sampeling. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square test. Hasil penelitian didapatkan 19 anak memiliki perkembangan motorik baik, dengan rincian 9 anak (47.4%) kategori autis ringan, dan 10 anak (52.6%) kategori autisme sedang. Sebanyak 11 anak perkembangan motorik halusnya kurang, dengan rincian 4 anak (36.4%) kategori autisme sedang, dan 7 anak (63.6%) kategori autisme berat. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perkembangan motorik halus dengan p value 0.000. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi SLB Negeri semarang dalam melakukan terapi okupasi untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak autisme berdasarkan tingkat derajat autisme.