PERBEDAAN TERAPI BRAIN GYM DAN VITALISASI OTAK TERHADAP KEMAMPUAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI PANTI WERDA ELIM SEMARANG

Ajeng Wariyanti, Emilia Puspitasari Sugiyanto, Kandar -

Abstract


Lanjut usia adalah tahap akhir dari proses penuaan. Pada lansia terjadi kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit menjadi keriput, pendengaran berkurang dan rambut memutih, serta terjadi penurunan fungsi kognitif, namun penurunan kognitif dapat dihambat dengan melakukan latihan fisik yaitu dengan melakukan terapi brain gym dan vitalisasi otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan terapi brain gym dan vitalisasi otak terhadap kemampuan fungsi kognitif lansia di Panti Werda Elim Semarang. Rancangan penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan desain penelitian two group pre test dan post test whitout control. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 responden yang terbagi menjadi kelompok I brain gym dan kelompok II vitalisasi otak, perlakuan diberikan 3x perminggu selama 4 minggu, instrumen untuk mengukur fungsi kognitif digunakan MMSE (Mini Mental State Exam). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, uji statistik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney karena data tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara terapi brain gym dan vitalisasi otak terhadap kemampuan fungsi kognitif lansia dengan p value 0,541. Berdasarkan dari nilai Mean pada kelompok I brain gym adalah 16,43 dan nilai Mean pada kelompok II vitalisasi otak adalah 14,57. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat menerapkan terapi brain gym dan vitalisasi otak pada lansia untuk menghambat masalah kepikunan,konsentrasi dan keseimbangan, juga dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan kesehatan pada lansia juga untuk meningkatkan fungsi kognitif.


Full Text: PDF