PERBEDAAN KECEPATAN RESPON BERKEMIHYANG DILATIH DELAY URINATION DAN TIDAK DILATIHPADAPASIEN SECTIO CAESAREA POST UP KATETER DI RSUD AMBARAWA

Novi Widyaningsih, Wagiyo -

Abstract


Sectio caesarea yaitu tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi dengan melakukan insisi atau pemotongan pada kulit, otot perut, serta rahim ibu. Pasien post sectio sesarea setelah pelepasan kateter mengalami penurunan tonus otot kandung kemih sehingga pasien tidak bisa menahan BAK (urgensi). Salah satu tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk membantu mengembalikan fungsi kandung kemih yaitu dengan cara delay urination. Delay Urination adalah pelatihan kandung kemih yang mengharuskan pasien menunda berkemih, melawan atau menghambat sensasi urgensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecepatan respon berkemih yang dilatih delay urination dan tidak dilatih pada pasien sectio caesarea post up kateter di RSUD Ambarawa. Jenis peneltian ini adalah quasi experiment, dengan desain penelitian post test only non equivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum dengan sectio caesarea, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata rentang BAK pada kelompok yang diberi delay urination adalah 193 menit 20 detik dengan standar deviasi 32,823. Sedangkan rerata rentang BAK pada kelompok yang tidak diberi delay urination adalah 52  menit 40 detik dengan standar deviasi 23,745. Hasil uji statistik menggunakan independent-t test diperoleh nilai p=0,000 dengan perbedaan rerata yaitu 140,667, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan kecepatan respon berkemih yang dilatih delay urination dan tidak dilatih pada pasien sectio caesarea post up kateter di RSUD Ambarawa.


Full Text: PDF