Identifikasi Senyawa Flavonoid Dan Alkaloid Fraksi Kloroform Ekstrak Metanol Kulit Lidah Buaya (Aloe Vera L.) Sebagai Antioksidan
Abstract
Radikal bebas dapat dijumpai pada lingkungan, beberapa logam , asap rokok, obat, makanan dalam kemasan, bahan aditif dan lain-lain. Ketidakseimbangan terjadi ketika pembentukan radikal bebas melebihi sistem pertahanan. Aktivitas radikal tersebut dapat dihambat oleh kerja antioksidan. Salah satu contoh tanaman obat Indonesia yang mengandung antioksidan adalah tanaman lidah buaya (Aloe vera L.). Kandungan fenolik dan flavonoid dalam ekstrak etanol kulit lidah buaya yaitu 62,37 ±1,34 mg/kg dan 20,83 ±0,77 g/kg. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa alkaloid dan flavonoid pada fraksi kloroform ekstrak etanol kulit Lidah Buaya (aloe Vera) sebagai anti oksidan. Serbuk simplisia kulit lidah buaya sebanyak 1000,0 gram diekstraksi menggunakan metode maserasi menggunakan metanol, kemudian dilakukan fraksinasi menggunakan kloroform lalu dipekatkan. Fraksi kloroform ekstrak metanol kulit lidah buaya (Aloe vera L.) 608,980 µg/mL memiliki aktivitas antioksidan nilai IC50, melalui pengujian dengan metode DPPH. Fraksi kloroform ekstrak metanol kulit lidah buaya (Aloe vera L.) mengandung senyawa flavonoid dan tidak mengandung alkaloid. Hasil KLT menunjukkan hasil positif flavonoid dengan nilai Rf 0,85 dan positif alkaloid dengan nilai Rf 0,86. Pembanding untuk uji KLT flavonoid dengan menggunakan Quersetin sedangkan untuk uji KLT alkaloid menggunakan Quinine.
Kata kunci : Aloe vera, anti oksidan, alkaloid, flavonoid