Evaluasi Faktor resiko Kontrasepsi Hormonal Terhadap Kanker Payudara di RSUP Dr. Kariyadi Semarang
Abstract
Latar belakang : Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan seluler yang tidak terkendali, invasi jaringan lokal dan metastase serta menyebabkan kematian pada usia kurang dari 85 tahun (Medina, et al., 2008). Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC), diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Kanker payudara, kanker prostat, dan kanker paru merupakan jenis kanker dengan persentase kasus baru tertinggi (Globocan, 2012).
Tujuan : Memberikan informasi mengenai penatalaksanaan mual muntah pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi sesuai dengan guidelines, mengetahui efektivitas dari obat antiemetik sebagai profilaksis kemoterapi pada pasien kanker dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas antiemetik sebagai profilaksis mual dan muntah pada pasien yang diberikan kemoterapi.
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional yang dilakukan dengan pendekatan analitik dengan rancangan cross sectional melalui penelusuran data secara prospektif terhadap pasien kanker dengan melakukan wawancara terhadap pasien atau keluarga serta penelusuran rekam medik di RSUP Dr Kariadi Semarang tahun 2018.
Hasil : Pada responden yang dijadikan subyek penelitian, berdasarkan usia, responden terbanyak mempunyai rentang umur 46-55 sebanyak 39 orang (41,05 %). Menurut Haryati et al (2013) peningkatan umur menyebabkan penurunan imunitas, penurunan perbaikan DNA dan menyebabkan hilangnya regulasi sel yang memfasilitasi terjadinya karsinogensis dalam tubuh. Menurut Turnheim (2003) yang menyatakan bahwa usia dapat berhubungan dengan penurunan respon dan jumlah reseptor obat yang akan mempengaruhi efek obat. Pada usia lanjut, terjadi penurunan jumlah neuron dan reseptor yang berperan dalam proses terjadinya CINV, sehingga pada usia lanjut memiliki risiko mengalami mual muntah lebih kecil. Responden pada penelitian ini memiliki stadium kanker paling banyak yaitu stadium IIB sebanyak 34 pasien (35,79%). Menurut Jardines, et al (2005) Stadium kanker payudara ditentukan melalui pemeriksaan riwayat medis lengkap, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, mammografi bilateral dan data bedah. Penentuan stadium ini nantinya sangat berpengaruh pada proses terapi yang akan diterima masing-masing pasien (Jardines et al., 2005).
Kesimpulan : Antiemetik yang diberikan pada seluruh pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP DR Kariadi Semarang sebagai profilaksis emesis adalah kombinasi dari ondansetron dan dexamethasone dengan dosis dan rute yang sama. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi efektivitas antiemetik dianalisis dengan chisquare adalah level emetogenik (p=0,008), ketepatan pemberian antiemetik (p=0,015), riwayat morning sickness (p=0,008), dan kepatuhan (p=0,00).
Kata kunci : Kanker, Kanker Payudara, Kontrasepsi