HUBUNGAN KEBIASAAN BERPANTANG MAKAN DENGAN LAMANYA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI BPM WILAYAH DESA KEBONBATUR
Abstract
Budaya dan keyakinan juga mempengaruhi penyembuhan luka perineum, misalnya kebiasaan berpantang makan telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu, kebiasaan berpantang makanan tersebut akan memperlambat proses penyembuhan luka perineum, selain itu juga dapat memperlambat proses involusi pada ibu post partum.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan berpantang makan dengan lamanya penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di BPM Wilayah Desa Kebonbatur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas hari ke 3-7 hari di BPM Wilayah Desa Kebonbatur atau sebanyak 40 responden. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 36 responden. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar observasi. Analisis hubungan variabel dilakukan dengan menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan kebiasaan berpantang makan dengan lamanya penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di BPM Wilayah Desa Kebonbatur (ρ =0,000). Saran bagi ibu nifas , tenaga kesehatan dan instansi pendidikan. Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk ibu nifas agar dapat mengetahui tentang pentingnya kebutuhan nutrisi pada proses penyembuhan luka perineum pada nifas sedangkan untuk tenaga kesehatan agar dapat meningkatkan layanan kesehatan terutama pada ibu nifas dengan memberikan informasi tentang pentingnya kebutuhan nutrisi pada proses penyembuhan luka perineum pada ibu nifas.
Kata Kunci : ibu nifas, pantang makan, luka perineum