PENGARUH LATIHAN RANGE of MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT, LUAS GERAK SENDI DAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PASIEN STROKE DI RS SINT CAROLUS JAKARTA

Maria Astrid, Elly -, Budiharto -

Abstract


Stroke adalah sindrom klinis berupa gangguan fungsi otak sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan oleh gangguan suplai darah ke otak. Stroke dapat berdampak pada berbagai fungsi tubuh, di antaranya adalah defisit motorik berupa hemiparese. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh latihan ROM terhadap kekuatan otot, luas gerak sendi (LGS) dan kemampuan fungsional pasien stroke di RS Sint Carolus Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment pre dan post test design dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel penelitian 30 responden terdiri dari 15 orang pasien stroke dalam kelompok intervensi yang diberikan penanganan standar rumah sakit dan latihan ROM 4 kali sehari selama 7 hari dan 15 orang pasien stroke dalam kelompok kontrol yang hanya diberikan penanganan standar rumah sakit tanpa diberikan tambahan latihan ROM 4x sehari selama 7 hari. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji test independen dan uji t-test dependen. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan otot meningkat (p=0,000) dan kemampuan fungsional meningkat (p=0,000) secara signifikan setelah diberikan latihan ROM. Karakteristik demografi jenis kelamin tidak berhubungan dengan kekuatan otot namun berhubungan dengan kemampuan fungsional. Sedangkan umur, frekuensi stroke dan jenis stroke tidak berhubungan dengan kekuatan otot dan kemampuan fungsional. Kesimpulan penelitian ini adalah latihan ROM berpenganth terhadap peningkatan kekuatan otot dan kemampuan fungsional. Saran peneliti yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, dan penggunaan latihan ini sebagai intervensi mandiri dalam asuhan keperawatan pasien stroke.

Kata kunci: stroke, hemiparese, latihan ROM, kekuatan otot, LGS, kemampuan fungsional.


Full Text: PDF