HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS NGALIYAN SEMARANG
Abstract
Prevalensi hipertensi di Jawa Tengah meningkat di tahun 2011 pada kelompok penyakit jantung dan pembuluh darah yaitu sebanyak 634.860 kasus (72,13%). Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang menjadi penyebab kematian akibat komplikasi kardiovaskuler yang ditimbulkan seperti aterosklerosis, penyakit jantung, perdarahan otak, stroke, penyakit ginjal, dan lain sebagainya. Tekanan darah yang terkontrol sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya, dukungan dari keluarga dan, kepatuhan pasien untuk datang berobat. Tingkat pendidikan dasar seseorang tidak mempengaruhi kepatuhan penderita untuk datang berobat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan berobat pada penderita hipertensi di Puskesmas Ngaliyan Semarang. Desain penelitian ini adalah cross sectional, jumlah sampel 70 responden, dengan tekhnik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square untuk hasil penelitian tingkat pendidikan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan terhadap kepatuhan berobat pada penderita hipertensi. Terlihat dari hasil nilai p-value = 0,659 (> 0,05). Dan hasil penelitian dukungan keluarga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan berobat pada penderita hipertensi. Terlihat dari hasil nilai p-value = 0,000 (< 0,05). Pada karakteristik responden hipertensi terdapat pada usia 45-54 tahun berjumlah 32 orang (45,7%), perempuan berjumlah 53 orang (75,7%), dan sebagai ibu rumah tangga berjumlah 31 orang (44,3%). Rekomendasi hasil penelitian ini adalah penderita yang berpendidikan tinggi sebaiknya lebih mematuhi untuk memeriksakan tekanan darah secara teratur untuk meningkatkan kesehatannya.
Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Dukungan Keluarga, Kepatuhan Berobat, Hipertensi