EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA ANAK PRE OPERASI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
Abstract
Kecemasan merupakan perasaan takut yang tidak jelas, adanya perasaan gelisah atau kehilangan kendali akibat penilaian subjektif dari komunikasi interpersonal. Untuk dapat menurunkan kecemasan pada pasien preoperasi salah satunya diperlukan komunikasi yang efektif terutama komunikasi terapeutik. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari perawat karena perawat merupakan petugas kesehatan yang terdekat dan terlama dengan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan klien. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen. Jumlah sampel 20 orang dengan teknik pemilihan sampel dengan cara convenience sampling. Data dikumpulkan dari klien dengan menggunakan kuesioner tingkat kecemasan yang diadopsi dari Numerik Rating Scale of Anxiety(NRS-A)..Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 65% responden mengalami skor kecemasan berat (7-9) dan 5% mengalami skor kecemasan panik yaitu 10 sebelum pelaksanaan komunikasi terapeutik. Setelah pelaksanaan komunikasi terapeutik 80% pasien preoperasi tingkat kecemasannya menjadi sedang (4-6) dan hanya 10% yang tingkat kecemasannya masih berat, dan sudah tidak ada yang mengalami tingkat panik. Penelitian ini dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik mempunyai pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kecemasanklien (p < 0,001; α= 0,05). Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah ditujukan pada perawat ruangan agar dapat menerapkan komunikasi terapeutik yang efektif dalam menurunkan kecemasan klien preoperasi.
Kata kunci : Komunikasi terapeutik, Cemas pre operasi