EFEKTIVITAS PENDAMPINGAN PEER GROUP TENTANG BAHAYA ROKOK TERHADAP FREKUENSI MEROKOK SISWA SMAN 14 SEMARANG
Abstract
Merokok adalah permasalahan remaja yang dari tahun ke tahun semakin mengkhawatirkan. Prevalensi perokok remaja Indonesia pada tahun 2010 adalah 38,4% dan menurun pada tahun 2013 menjadi 37,3%. Penurunan ini belum mencapai target yang diharapkan (5% per tahun). Peningkatan jumlah perokok tentu meningkatkan masalah kesehatan yang terjadi. Salah satu cara untuk mengurangi frekuensi merokok adalah pendampingan peer group tentang bahaya rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa efektivitas pendampingan peer group tentang bahaya rokok terhadap frekuensi merokok siswa SMAN 14 Semarang. Desain penelitian ini adalah the one group pre test-post test design dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar instrumen pendampingan peer group. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Peneliti menggunakan uji normalitas shapiro-wilk dan uji hipotesis dependent T test. P-value yang didapatkan adalah 0,0001 (≤ 0,05) sehingga disimpulkan terdapat perbedaan rerata jumlah batang rokok yang dihisap sebelum dan sesudah pendampingan peer group tentang bahaya rokok. Responden berada pada rentang usia 16-18 tahun dengan mayoritas berusia 17 tahun (63,3%). Kategori perokok terbesar sebelum dilakukan intervensi adalah perokok berat (50%) dan kategori ini tetap menjadi kategori perokok terbesar sesudah dilakukan intervensi, tetapi frekuensinya menurun (46,7%). Rata-rata penurunan frekuensi merokok sebelum dan sesudah dilakukan intervensi adalah 2,26. Peneliti memiliki harapan agar peneliti selanjutnya menggunakan kelompok kontrol.