PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN KANKER SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK DI RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG

Andreas Endarto, Ismonah -, Wulandari Meikawati

Abstract


Kanker merupakan penyakit pada tubuh sebagai akibat dari sel-sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal di luar batas kewajaran dan sangat liar, serta dapat menimbulkan berbagai macam keluhan diantaranya nyeri. Nyeri adalah keluhan utama yang paling sering diutarakan oleh penderita dan merupakan alasan paling umum untuk mencari dan mendapatkan bantuan medis. Terapi musik bermanfaat untuk symptom management yang dapat mengurangi sakit dan mual karena kanker serta meningkatkan kualitas hidup secara psikologis walaupun tidak dapat menyembuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan  intensitas nyeri pada pasien kanker sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Jenis penelitian ini adalah “eksperimental klinik” dengan menggunakan rancangan penelitian Pretest-Postest One Design. Banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 responden. Berdasarkan analisis dari 16 responden, intensitas nyeri responden sebelum diberikan terapi musik klasik berada pada skala mengganggu aktivitas (skala 6) sebanyak 9 responden (56,3%), agak mengganggu (skala 4) sebanyak 6 responden (37,5%) dan sangat mengganggu (skala 8) sebanyak 1 responden (6,3%). Sesudah diberikan terapi musik klasik, intensitas nyeri responden pada skala berat menurun menjadi tidak ada (0%), mengganggu aktivitas (skala 6) sebanyak 3 responden (18,8%), sedikit sakit (skala 2) sebanyak 4 responden (25,0%), tidak sakit (skala 0) sebanyak 9 responden (56,3%). Hasil uji wilxocon signed test menunjukan nilai p=0,001 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan intensitas nyeri pada pasien kanker sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di Rumah Sakit Telogorejo Semarang.

Kata kunci: Kanker, Intensitas Nyeri, Terapi Musik Klasik


Full Text: DOWNLOAD PDF