PERBEDAAN pH SALIVA SEBELUM DAN SESUDAH BERKUMUR DENGAN LARUTAN SIWAK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL

Chyntia Adha Purnama Sari, Mugi Hartoyo, Wulandari M

Abstract


Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolism kronis yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah (hiperglikemia). Diabetes mellitus dapat menyebabkan menurunnya pH saliva karena pasien akan mengalami neuropati dan menyebabkan gangguan aliran saliva sehingga saliva menjadi sangat asam. Kondisi ini akan menyebabkan meningkatnya beberapa resiko komplikasi terutama di daerah mulut yang disebabkan oleh bakteri streptococcus mutans yang menyukai kondisi asam. Oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk melakukan pencegahan supaya tidak terjadi komplikasi pada rongga mulut, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan pH saliva pasien Diabetes mellitus. Salah satu upaya untuk meningkatkan pH saliva adalah dengan berkumur dengan larutan siwak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pH saliva sebelum dan sesudah berkumur dengan larutan siwak. Desain penelitian ini adalah Quasi experiment, pre test-post test design. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah 33 responden dengan mengunakan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan yang sangat signifikan pH saliva sebelum dan sesudah berkumur dengan larutan siwak, dengan nilai p 0,000. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk intervensi keperawatan dalamm eningkatkan pH saliva pada pasien diabetes mellitus dengan cara memberikan kumur larutan siwak yang mengandung bahan yang alami untuk mencegah terjadinya komplikasi pada rongga mulut pasien diabetes mellitus.

Full Text: PDF