PERBEDAAN EFEKTIVITAS BLADDER TRAINNING DENGAN KEAGLE EXECISE DAN BLADDER TRAINNING TERHADAP WAKTU BAK PERTAMA PASCA KATETERISASI URIN PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN GENERAL ANASTESI DI RSUD AMBARAWA
Abstract
Pembedahan merupakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan di tangani pada umumnya dilakukan sayatan dan dalam proses pembedahan diperlukan anastesi. Agen anastesi akan mempengaruhi terhambatnya jaras aferen dan eferen terhadap kontrol eliminasi urin (BAK). Bladder trainning adalah pelatihan kandung kemih yang mengharuskan pasien menunda berkemih dengan cara mengeklem selang kateter selama ± 1-2 jam kemudian dilepas. Latihan keagle exercise bertujuan untuk meningkatkan tonus otot kandung kemih dan kekuatan otot dasar panggul serta sfingter uretra agar dapat tertutup dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas bladder trainning dengan keagle execise dan bladder trainning terhadap waktu BAK pertama pasca kateterisasi urin pada pasien post operasi dengan general anastesi di RSUD ambarawa. Penelitian ini menggunakan quasy eksperiment dengan rancangan post test only control group design. Penelitian ini menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 18 responden untuk kelompok perlakuan bladder trainning dengan keagle exercise dan 18 responden untuk kelompok kontrol bladder trainning. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mann whitney. Hasil uji mann whitney menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara bladder trainning dengan keagle exercise dan bladder trainning dengan nilai p (0,861≥0,05). Bladder training dengan keagle exercise lebih efektif dengan waktu tercepat 15 menit. Rekomendasi hasil penelitiaan ini disarankan dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan dengan memberikan latihan bladder training dan keagle exercise dengan memperhatikan adanya faktor perancu lain pada psien yang terpasang kateter post operasi dengan general anastesi.