PERBEDAAN EFEKTIFITAS ROM AKTIF ASISTIF EKTREMITAS BAWAH DENGAN KOMPRES HANGAT TERHADAP WAKTU FLATUS PASIEN POST OPERASI DENGAN ANASTESI UMUM DI RSUD AMBARAWA
Abstract
Range of motion (ROM) aktif asistif ekstremitas bawah adalah salah satu tindakan keperawatan untuk mempercepat pemulihan peristaltik usus pasien post operasi. Salah satu alternatif untuk meningkatkan peristaltik usus adalah kompres hangat. Kompres hangat berpengaruh pada aliran darah saluran pencernaan sehingga dapat meningkatkan peristaltik usus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan gambaran waktu flatus pasien post operasi dengan anastesi umum yang dilakukan ROM aktif asitif ekstremitas bawah dan yang dilakukan kompres hangat di RSUD Ambarawa. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi ekspriment dengan desain pra eksperimental static group comparison. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 responden yang terbagi dalam dua kelompok intervensi, berdasarkan teknik sampel accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden perempuan sebanyak (53,3%), sebagian besar responden berusia antara 18-65 tahun (93,3%), dan mayoritas responden menjalani operasi ORIF sebanyak (63,3%). Rata-rata waktu flatus ROM aktif asitif ekstremitas bawah yaitu 5.08 lebih besar dibandingkan dengan waktu flatus kompres hangat yaitu 8.62. Hasil uji Mann Whitney didapatkan p value sebesar 0.04 yang berarti ada perbedaan efektifitas ROM aktif asitif ekstremitas bawah dengan kompres hangat terhadap waktu flatus pasien post operasi dengan anastesi umum di RSUD Ambarawa. Rekomendasi yang diharapkan rumah sakit dapat memberikan ROM aktif asistif ekstremitas bawah dan kompres hangat pada pasien post operasi dengan anastesi umum untuk mempercepat waktu flatus.