EFEKTIVITAS LEAN FORWARD POSITION DAN MOBILISASI SANGKAR THORAK TERHADAP PERUBAHAN FREKUENSI PERNAPASAN PASIEN PPOK DI RS PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA
Abstract
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan batuk produktif dan dispnea serta terjadi obstruksi saluran napas yang menyebabkan frekuensi pernapasan meningkat. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan frekuensi pernapasan normal adalah dengan menggunakan lean forward position dan mobilisasi sangkar thorak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas lean forward position dan mobilisasi sangkar thorak terhadap perubahan frekuensi pernapasan pasien PPOK di RS paru dr Ario Wirawan Salatiga. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain penelitian two group pre-test post-test. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 60 responden yang terbagi dalam dua kelompok intervensi yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden yang paling banyak adalah pada rentang usia 41-60 tahun (53,3%), jenis kelamin yang paling banyak yaitu pada laki-laki (56,7%), responden dengan status merokok aktif adalah yang paling banyak (51,7%), dan mayoritas responden tidak bekerja (56,7%). Hasil uji Wilcoxon pada lean forward position didapatkan nilai p 0,000 dan pada mobilisasi sangkar thorak didapatkan nilai p 0,002 yang berarti bahwa keduanya berpengaruh terhadap perubahan frekuensi pernapasan pasien PPOK. Hasil uji t-independent didapatkan bahwa ada perbedaan efektivitas antara lean forward position dan mobilisasi sangkar thorak terhadap perubahan frekuensi pernapasan pasien PPOK (p=0,000) dengan nilai rata-rata lean forward position lebih tinggi dibandingkan dengan mobilisasi sangkar thorak yaitu 4,333. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat dapat menerapkan lean forward position dan mobilisasi sangkar thorak untuk mempertahankan frekuensi pernapasan normal pada pasien PPOK.