PENGARUH MODIFIKASI CONSTRAINT INDUCED MOVEMENT THERAPY DAN ROM TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG
Abstract
Stroke non hemoragik (SNH) merupakan penurunan fungsi otak akibat berkurangnya aliran darah yang menyebabkan serangkaian reaksi biokimia yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak akibat adanya emboli/thrombus. Masalah yang sering dialami oleh penderita stroke non hemoragik adalah gangguan motorik yang mengakibatkan kontraktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengaruh ROM dengan modifikasi constraint induced movement therapy dan ROM terhadap kemampuan motorik pada pasien stroke non hemoragik di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum Semarang. Rancangan penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment dengan metode Pretest-Posttest Control Group Design.jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 responden. dibagi menjadi dua 15 responden diberikan terapi ROM dan 15 responden diberi modifikasi constraint induced movement therapy dan ROM dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Uji statistik menggunakan uji wilcoxon dan uji mann whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian modifikasi constraint induced movement therapy dan ROM dengan pvalue 0.007. Berdasarkan hasil kelompok kontrol didapatkan mean sebesar 0.533 dan kelompok intervensi sebesar 1.533 dengan demikian modifikasi constraint induced movement therapy dan ROM lebih efektif terhadap kemampuan motorik pada pasien stroke non hemoragik di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum Semarang. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah waktu terapi dan menambah lebih dari 2 kali dalam sehari.