TINDAKAN PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT HEPATITIS B YANG DILAKUKAN OLEH PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG
Abstract
Penyakit Hepatitis B adalah radang hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, menimbulkan kerusakan pada sel parenkhim hati, dan dapat mengakibatkan nekrosis serta merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang serius. Manifestasinya berupa hepatitis Virus B akut dengan segala komplikasi dan lebih berbahaya adalah jika sebagai pengidap (karier) kronik HbsAg (Hepatitis B Surface Antigen) dapat merupakan sumber penularan bagi lingkungannya. Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) merupakan penyakit yang dapat ditemukan di seluruh dunia dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Akibat langsung yang fatal dari kejadian infeksi ini amat kecil, sehingga penyakit ini kurang mendapat perhatian serius. Seperti diketahui, infeksi virus Hepatitis B dapat mengakibatkan penyakit hati kronik seperti Sirosis Hepatitis dan Karsinoma Hepatoselular. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh gambaran tentang pemahaman dan tindakan pencegahan penularan penyakit Hepatitis B. Disain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi melalui wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan pendukung (guide line) serta melakukan observasi langsung terhadap perawat yang sedang berdinas mengelola klien dengan hepatitis di unit rawat inap RS Telogorejo Semarang. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bersifat terbuka, tidak disediakan katagori jawaban sehingga informan dapat memberikan jawaban sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar informan memahami dan melaksanakan tindakan pencegahan penularan penyakit Hepatitis B pada perilaku tertentu yaitu : cuci tangan, pembuangan jarum suntik, pemisahan dan sterilisasi alat makan; namun demikian pada perilaku lainnya sebagian informan kurang memahami bahwa penularan penyakit hepatitis B dapat pula melalui: alat tenun yang terkontaminasi, termometer, cairan tubuh, alat mandi, dan kontak langsung dengan darah pada saat ada luka yang terbuka. Dengan semakin tingginya angka kesakitan pada penyakit Hepatitis B, maka tindakan pencegahan penularan di RS Telogorejo perlu ditingkatkan. Rekomendasi yang bisa diberikan yaitu perlunya diberikan pelatihan atau pengarahan tentang prinsip-prinsip pelaksanaan pencegahan penularan Hepatitis B kepada perawat dan seluruh personil kesehatan di RS Telogorejo Semarang pada khususnya dan rumah sakit-rumah sakit lain pada umumnya.