PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN PASIEN TB PARU MENGHADAPI PEMULANGAN (STUDI EKSPERIMENTAL DI RSUD TUGUREJO DAN RSUD KOTA SEMARANG)
Abstract
Banyaknya kasus kekambuhan pada pasien TB paru karena kurangnya pengetahuan dan keterampilanpasien untuk melakukan perawatan diri sendiri di rumah, yang diasumsikan sebagai kurangnya kesiapanpasien TB Paru pada saat menghadapi pemulangan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektifitasdischarge planning terstruktur dalam meningkatkan kesiapan pasien paru yang pernah dirawat menghadapipemulangan ditinjau dari aspek pengetahuan dan keterampilan. Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah quasi experiment (non blinded, non random with control group design). Selama penelitian 2bulan, didapatkan jumlah sampel 60 pasien TB Paru yang dirawat di RSUD Tugurejo dan RSUD KotaSemarang, dengan masing-masing sejumlah 30 pasien. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner danchecklist, metode pengambilan sampling adalah total sampling dengan metode statistik uji Independent ttestdan Mann Whitney, kelompok intervensi mendapatkan perlakuan berupa discharge planning terstruktursetelah pasien melewati fase akut, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan discharge planning sesuaikebiasaan rumah sakit yaitu pada saat pasien akan pulang. Kelompok intervensi di RSUD TugurejoSemarang dan kelompok kontrol di RSUD Kota Semarang, pre test dilakukan pada saat pasien melewatifase akut sedangkan post test dilakukan pada saat pasien akan pulang baik pada kelompok intervensimaupun kelompok kontrol. Setelah intervensi dengan discharge planning terstruktur, pengetahuan maupunketerampilan pasien kelompok intervensi dalam menghadapi pemulangan lebih tinggi secara bermaknadibandingkan kelompok kontrol (p = 0,0001). Discharge planning terstruktur terbukti efektif secarabermakna meningkatkan kesiapan pasien TB paru dalam menghadapi pemulangan, baik dari aspekpengetahuan maupun keterampilan.