PENGARUH MOTIVASI PERAWAT TERHADAP KEPATUHAN CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PERAWAT DI RUANG PRABU KRESNA, RUANG NAKULA 1, RUANG PARIKESIT RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

Winda Ayu Sukmarwati, I’ien Noer’aini, Taufiq Priyo Utomo

Abstract


Infeksi nosokomial yang sekarang dikenal HAIs (Healthcare – Associated Infections) merupakan salah satu masalah utama dalam pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun 2009 mengatakan angka kejadian HAIs sebesar 5 – 15 % di seluruh dunia dan diperkirakan meningkat setiap tahunnya sebesar 2 %, terlebih di negara berkembang salah satunya adalah Indonesia.Cuci tangan adalah tindakan pengendalian infeksi oleh seluruh petugas kesehatan. Beberapa penelitian di rumah sakit indonesia ke pasien menyatakan tindakan cuci tangan belum 100%. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan cuci tangan terdiri dua yaitu eksternal dan internal. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit atau dalam sistem pelayanan kesehatan yang berasal dari proses penyebaran di sumber pelayanan kesehatan, baik melalui pasien, petugas kesehatan, pengunjung, maupun sumber lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi perawat terhadap kepatuhan cuci tangan perawat di RSUD K.R.M.T wongsonegoro semarang.Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, dengan pendekatan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 45 responden. Berdasarkan uji statistik Chi Square didapatkan nilai signifikan p-value 0.903, sehingga Ha ditolak dengan kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh motivasi perawat terhadap kepatuhan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan di Ruang Prabu Kresna, Ruang Nakula 1, Ruang Parikesit RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Disarankan kepada perawat untuk memaksimalkan dan memperhatikan cuci tangan.


Full Text: PDF